Sunday, October 21, 2018

Mengibaratkan Tai

Ibarat  segumpal tai yang mengambang dan mengalir di sebuah sungai berair coklat. Bila tak ada hambatan, maka tai itu akan terus terseret arus sungai. Jika ada hambatan, maka tai itu akan berhenti untuk sementara tersangkut di sebuah bendungan. Ataupun berhenti selamanya (Berhenti karena dimakan ikan). Yap! Begitulah Cinta. Cinta yang sederhana. Cinta yang natural berjalan mengikuti kemana arah akan membawanya. Cinta dua sejoli yang bisa saling mengerti satu sama lain. Bila tak ada hambatan, Cinta itu akan terus berjalan mengikuti kemana arah akan membawanya. Bila ada hambatan, maka cinta itu akan berhenti untuk sementara (Break)  ataupun selamanya.

“Berhenti dimakan ikan”. Dalam urusan cinta itu berarti ada orang lain yang mencampuri urusan cinta sepasang sejoli. Orang yang berusaha ingin menghancurkan hubungan cinta orang lain. Dan endingnya, orang itu berhasil menghancurkannya. Maka dari itu, sangat pantas kalau Gw sebut “Berhenti dimakan ikan”. Dan sudah di pastikan bahwa, Ikan ini adalah ikan yang sangat buas.

Kenapa gw mengibaratnya dengan sebuah tai? Alasannya cukup simple. Karena cewek akan menjadi “Tai” pada waktunya (HaHa!). Ngga ya, yang barusan gw berjanda. Eh maksudnya bercanda.

Ibarat “Tai” yang gw maksud adalah ketika si cewek mulai merasa bahwa dia lah yang paling cantik dan menjadi rebutan. Sok jual mahal bagai barang yang “Limited Edition”. Padahal perbandingan antara cewek dan cowok di dunia ini adalah 1 (cowok) banding 7 (cewek).  Kan Tai! Kalau Doi masih berpikiran bahwa Doi yang paling cantik.

Okeh! Sekian dan terimatai~ huehehe~

0 comments:

Post a Comment