Saturday, March 19, 2016

Hujan Galau

            Kalau melihat anak – anak kecil yang bercanda ria di tengah derasnya air hujan itu seperti melihat masa lalu yang indah. Sebuah keindahan yang sesaat kemudian berakhir. Berakhir bukan karena hujan telah reda. Bukan juga karena telah berkumandangnya adzan magrib. Tapi hal indah ini berakhir karena sebuah teriakan. Teriakan dari emak yang khawatir anaknya akan menderita sakit karena sudah terlalu lama sendiri. Eh salah, maksudnya sudah terlalu lama mandi hujan.

            Sebuah kisah indah di masa lalu yang sama percis seperti kisah cinta aku dan kamu. Kisah cinta yang indah namun hanya sesaat. Kisah cinta berakhir bukan karena kemauan ku. Bukan juga kemauan mu. Kisah cinta yang berakhir karena hadirnya si dia. Dia yang membuatmu berpaling dan meninggalkan ku.

            Masa kecil yang indah, berakhir dengan datangnya masa pubertas yang gw sesali namun wajib buat gw lalui. Masa bupertas gw yang gak jelek – jelek amat, dan gak ada bagus – bagusnya sama sekali.

            Kisah cinta yang indah cinta antara aku dan kamu yang telah berakhir, memang sangat aku sesali. Namun itu wajib untuk aku jalani walau kini tanpa kamu sini. Masa – masa aku dan kamu yang gak indah – indah banget, dan mungkin aku gak ada di album kenangan kamu. Tapi aku yakin, ada saat – saat di mana kamu ingat aku. Aku yang pernah kamu buat bahagia, kemudia kamu cela dengan cara pergi tanpa satu patah katapun yang terucap.

            Kini hanya ingatan yang ada di kepala tentang betapa indahnya masa lalu yang akan menjadi dongeng di masa depan. Entah kepada siapa dongen ini akan gw ceritakan, dan entah orang seperti apa yang mau mendengarkan dongeng gw ini. dongeng yang gak ada bagus – bagusnya, namun sangat ingin gw ceritakan suatu saat nanti.

So, sampai bertemu di suatu saat nanti. Saat dimana lu mau dan bisa mendengarkan dongeng dari gw~

0 comments:

Post a Comment